Senin, 12 Januari 2009

Tarif Angkutan Turun 10%,Migor, Susu & Daging Sapi Juga Turun

Tarif angkutan juga akan turun 10% terkait turunnya harga BBM yang akan mulai berlaku sejak 15 Januari 2009. Namun penurunan ini diserahkan sepenuhnya kepada Pemprov masing-masing daerah. Hal ini disampaikan Presiden Susilo bambang Yudhoyono dalam acara jumpa pers di Istana Presiden, Senin (12/1). Pemberlakukan pada 15 Januari ini bertujuan agar tidak ada masalah apa pun terkait penurunan harga BBM yang dilakukan Pemerintah untuk ketiga kalinya ini.

Sementara menurut Ptl Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati, untuk penurunan tarif angkutan antar kota antar provinsi 10%, itu akan dilakukan langsung oleh pemerintah pusat. Untuk antar kota dalam provinsi penurunan 10% akan dilakukan oleh para gubernur. Sedang untuk tarif angkutan kota, penurunan tarif 10% akan dilakukan oleh bupati dan walikota.
Dalam hal ini, penurunan tarif 10% juga akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing daerah. "Karenanya, penurunan tarif lebih dari 10% juga sangat dimungkinkan," ujarnya.

Selain menurunkan harga BBM, pemerintah juga berusaha untuk menurunkan harga komoditas lainnya seperti minyak goreng, susu, dan daging sapi. Hal ini disampaikan Presiden berharap harga daging sapi bisa turun yang pada 2007 sekitar Rp 48 ribu per kilo, tahun lalu naik menjadi Rp 62 ribu, tahun ini diharapkan bisa turun sekitar 10% sehingga mendekati angka Rp 50 ribu per kilo. "Tapi semuanya akan berpulang pada mekanisme pasar. Pemerintah telah mendorong kebijakan yang realistik dan konkrit agar dunia usaha yang bergerak di daging sapi ini bisa menyesuaikan harganya," ujarnya.

Terkait dengan minyak goreng, ada sejumlah faktor dan insentif yang diberikan pemerintah sehingga diharapkan minyak goreng yang pernah mencapai puncak harga tertinggi tahun lalu di Rp 10 ribu per liter diharapkan bisa turun pada sekitar Rp 7.000 per liter. "Khusus untuk kelompok masyarakat miskin kita tetapkan kebijakan khususu dengan kemasan tertentu berupa minyak curah yang harganya lebih murah Rp 1.000 dari harga Rp 7.000 per liter," tukasnya.
Harga susu, yang sekarang ini memang juga mengalami kenaikan pada tahun-tahun terakhir, dengan kebijakan BBM turun, pemerintah juga berharap bisa diturunkan. "Saat ini Menteri Perindustrian akan melakukan observasi terus-menerus agar harganya dapat diturunkan," ujarnya.

Demikian juga dengan harga obat-obatan, khususnya obat generik, yang karena krisis global naik, pemerintah juga menetapkan kebijakan untuk memberikan bantuan agar harga-harga itu bisa dijaga agar tidak terus naik sehingga bisa dijangkau masyarakat.