Jumat, 09 Januari 2009

Mendag Incar Pasar Ekspor Libya dan UEA

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu berencana untuk mengunjungi Libya dan Uni Emirat Arab untuk membuka pasar produksi Indonesia di dua negara tersebut."Saya rencana - masih menunggu pihak Libya dan ijin dari Presiden - untuk ke Libya dan Dubai awal Februari ini," kata Mendag di Kantor Presiden Jakarta, Jumat.

Libya, lanjut Mendag, menjadi pasar yang potensial pada saat krisis ini karena banyaknya likuiditas di negara tersebut setelah dana mereka yang dibekukan Amerika Serikat telah dicairkan."Pada trade ekspor Indonesia yang terakhir delegasi Libya datang banyak sekali. Mereka sekarang punya kelebihan likuiditas yang akan diarahkan pada pembangunan infrastruktur.

Beberapa pengusaha Indonesia mendapat kontrak di sana, termasuk di sektor migas," katanya.Selain Libya dan UEA yang menjadi mitra potensial produk-produk Indonesia, Mendag mengatakan juga akan mengarahkan pada negara-negara lain seperti Rusia, Ukraina, dan sejumlah negara pecahan Soviet seperti Kazakhstan, dan Usbhekistan antara lain untuk memasukkan produk pertanian dan konsumsi.

Negara lain yang sudah sejak tahun lalu terus diperbesar pasarnya adalah RRC, India dan Brasil."Semua ini negara-negara yang tidak bisa lagi dengan promosi yang biasa tetapi harus promosi terarah dan strategis dengan semua unsur dibawa termasuk perbankan dan lembaga pembiayaan ekspor (LPE) masuk dalam misi dagang kita," katanya.

Mendag menambahkan, pihaknya juga akan menambah 11 pusat promosi perdagangan Indonesia (ITPC) di 11 negara dan kota seperti Nigeria, Lagos, Chile dan Shanghai.Mari mengatakan, juga telah meminta atase perdagangan Indonesia di semua negara untuk meningkatkan kegiatannya dengan melakukan analisa terhadap kegiatan ekonomi di negara-negara tempat mereka bertugas terkait respon terhadap krisis keuangan global."Tujuannya untuk mengantisipasi peningkatan proteksionisme, dan membuka potensi pasar karena sekarang kita hadapi persaingan yang jauh lebih ketat," katanya.