Jumat, 23 Januari 2009

Pembukaan Pabrik Lampu Baru Serap 300 Tenaga Kerja

Ketua Asosiasi Perlampuan dan Listrik Indonesia, John Manoppo mengatakan rencana pembukaan tiga pabrik lampu hemat energi diperkirakan bisa menyerap minimal 300 tenaga kerja. Pengetatan impor oleh pemerintah mendorong munculnya investasi di pabrik lampu hemat energi.

"Ini bisa menyerap tenaga kerja yang tadinya kena PHK," kata John saat dihubungi, Jumat (23/1).

Tiga pabrik baru yang akan dibangun itu antara lain, PT Sukaku Indonesia dibangun di Jakarta, PT Simbarco Kencana (Megaman) dibangun di Jakarta, dan PT Supertech Internusa (Top Lamp) dibangun di Bandung. Masing-masing pabrik berkapasitas produksi 5 juta unit per tahun. Sedangkan nilai investasi masing-masing sekitar US$ 2 juta per unit.

Selain itu, pengetatan impor mendorong peningkatan produksi lampu hemat energi dari produsen domestik yang sekarang hanya 20 persen atau sekitar 30 juta unit dari kapasitas produksi 14 pabrik di Indonesia. Dengan demikian, ada potensi penambahan tenaga kerja.

Karena itu, John berharap Peraturan Menteri Perdagangan tentang pengetatan impor yang mulai berlaku 1 Februari mendatang berjalan secara komprehensif.

"Saya yakin, akan ada banyak lagi pabrik yang dibangun asal Permendag tentang pengetatan impor berjalan secara komprehensif," kata John.

Sebelumnya diberitakan, 14 pabrik lampu hemat energi (LHE) kolaps, tiga di antaranya, PT Nikkatsu Electric Works, PT Sinko Prima Alloy, dan PT Wika, statusnya akan berubah menjadi importir. Ini terjadi sejak ASEAN dan Cina menyetujui bea masuk produk dan bahan baku LHE dari 15 menjadi 5 persen, harga produk produsen domestik kalah bersaing dibanding produk Cina.