Senin, 26 Januari 2009

Berbisnis Disain Interior

Menata letak ruangan kantor atau toko agar terlihat apik, asri dan menarik bukan hal yang gampang. Salah menata letak bisa juga berakibat fatal. Untuk itulah banyak pemilik kantor atau toko menggunakan jasa kontraktor interior. Usaha inilah yang ditekuni Julius Rolland sejak 2005 lalu.

Dengan modal Rp 10 juta, pemuda asal Ambon ini membangun usaha kontraktor interiornya dengan nama Sentra Visual Media dengan omzet ratusan juta saban bulannya. Beberapa perusahaan ternama terhitung pernah memakai jasanya. Misalkan saja Circle-K dan Multiplus.

Awalnya, Rolland yang lulusan fakultas ekonomi Trisakti tahun 2003 ini ingin memadukan hobi seninya dengan ilmu bisnis yang dipelajarinya. Maka, sesuai lulus kuliah, Rolland lantas bergabung dengan sebuah perusahaan advertising.

Di perusahaan tersebut, Rolland digadang menjadi konsultan interior. "Dulu saya sering mengerjakan grafik interior untuk kantoran," kenangnya. Setelah dua tahun menimba ilmu dan menjalin relasi, akhirnya Rolland berani memulai usahanya sendiri. Klien pertamanya adalah sebagai kontraktor interior gedung perkantoran lima lantai. "Segmen saya adalah sektor komersial, bukan perumahan," tegasnya.

Lantaran hasilnya memuaskan, Rolland direkomendasikan untuk mengerjakan kantor Circle-K. Kelar dengan Circle-K. Selain itu, Rolland langsung dikontrak Multiplus di Bogor dan di Plaza FX Jakarta.

Sebagai kontraktor interior, Rolland mengerjakan keseluruhan desain toko atau kantor sesuai bujet dan permintaan kliennya. Mulai dari cat dinding, karpet, sampai furnitur meja, kursi, tanaman hias dan hiasan dinding. "Saya juga menangani bagaimana penataan semua hal tersebut," lanjutnya .

Rata-rata, saban proyek bisa ditanganinya dalam waktu sebulan. "Dalam sebulan saya bisa tangani tiga proyek, kalau lebih dari itu, berantakan," ujarnya.

Untuk jasa konsultasi, Rolland memberi harga mulai Rp 350.000 per meter persegi. Sementara untuk desain secara keseluruhan atau hanya furnitur semata, Rolland membuka harga mulai Rp 150.000 per meter persegi.

"Besaran harga dipatok dari luas objek, juga kondisi dan tingkat kesulitan desain. Jadi tiap tempat harganya bisa lain-lain," terangnya. Dari satu toko di mal yang memakai jasanya, Rolland bisa mendapat omzet kotor sampai Rp 300 juta. Dengan harga sebesar itu, kliennya sudah mendapat konsultasi, pengerjaan desain beserta furnitur yang diperlukan.

Untuk pengadaan furnitur, Rolland membangun usaha workshop furnitur sendiri. Jadi, selain untuk memasok kebutuhan proyeknya, furnitur produksinya juga dipakai untuk memasok proyek rekanannya. "Usaha ini sudah berlangung satu tahun," lanjut Rolland.

Walaupun saban bulan mendapat omzet besar, namun, pendapatan tersebut harus disunat untuk membayar sepuluh tukangnya. Padahal rata-rata tarif tukangnya sebesar Rp 50.000 sampai Rp 75.000 per hari.

Rolland mengaku sangat enjoy dengan pekerjaannya. Lantaran di bisnis ini, antara perusahaan Rolland dan perusahaan kompetitor saling mengisi ketika sedang banjir job. "Perusahaan seperti saya banyak, tetapi kita masih saling bantu, kok," ujarnya.

Nah, mengawali Imlek tahun ini, Rolland sudah dikontrak untuk mengerjakan desain interior kapal pesiar. Pekerjaan ini tentunya tak semudah mengerjakan desain interior kantoran.

"Ke depan saya akan merambah bidang ini juga, karena belum banyak yang berani terjun," tegasnya.