Senin, 19 Januari 2009

Ekspor Sawit RI Naik Tajam

Ekspor produk sawit Indonesia yang terdiri atas CPO dan produk minyak sawit lainnya ke negara-negara Uni Eropa meningkat tajam dalam dua tahun terakhir ini.


Direktur Eksekutif Greenomics Indonesia Indonesia, Elfian Effendi di Jakarta, Minggu (18/1) mengatakan, berdasarkan data Departemen Perindustrian (2008), ekspor CPO ke 10 negara Uni Eropa pada Januari-Agustus 2008 mencapai US$ 479,43 juta dengan volume 471 ribu ton naik tajam dibanding periode sama tahun 2007 sebesar US$ 320,35 juta dengan volume 444 ribu ton.


Ekspor produk sawit tersebut dilakukan ke 15 negara antara lain, Uni Eropa seperti Belanda, Jerman, Perancis, Inggris, Italia, Spanyol, dan Denmark.


Peningkatan ekspor itu, menurutnya, terjadi ketika justru Indonesia menerima berbagai kecaman dan tudingan sebagai negara perusak hutan tropis dan penyumbang emisi karbon terbesar di dunia dari praktik pembukaan lahan hutan untuk sawit.


Namun pada kenyataannya, justru negara-negara maju tersebut menikmati produk dari hasil pembukaan lahan sawit Indonesia tersebut.


Sikap ini menunjukkan tingginya standar ganda negara-negara maju tersebut terhadap industri berbasis lahan dan hutan di Indonesia.


Sedangkan ekspor produk-produk minyak sawit lainya selain CPO ke 15 negara Uni Eropa pada 8 bulan tahun 2008 mencapai US$ 1,33 miliar sementara pada periode sama tahun 2007 nilai transaksinya mencapai US$ 580,33 juta.


Elfian mengatakan, peningkatan nilai dan volume ekspor CPO dan produk-produk minyak sawit lainnya dari Indonesia ke negara-negara Uni Eropa tersebut terjadi pada saat isu perubahan iklim mencuat tajam ke permukaan.


"Jadi Indonesia cuma menerima stempel buruk sebagai negara penyumbang emisi terbesar dari pembukaan lahan hutan untuk sawit. Namun negara-negara konsumen seperti Uni Eropa seperti tak kena stempel buruk apa pun. Ini bentuk penjajahan opini publik secara global, ujar Elfian.