Senin, 19 Januari 2009

SBY Resmikan FTZ Batam, Bintan, Karimun

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta rombongan sekitar pukul 10.30 WIB tiba di Batam guna melakukan kunjungan kerja selama dua hari, 19-20 Januari 2009.


Setibanya di Bandara Hang Nadim, Batam, Presiden beserta rombongan langsung menuju Pantai Coastarina, Ocarina Mega Tourism untuk melakukan peresmian pelaksanaan kawasan perdagangan bebas (FTZ) Batam, Bintan, dan Karimun.


Kepala Negara juga akan menandatangani prasasti operasional proyek baru dan perluasan 18 perusahaan di BBK (Batam, Bintan, Karimun), dimana untuk kawasan Batam antara lain berupa tiga perluasan usaha hotel dan tiga hotel baru.


Turut dalam rombongan Kepala Negara antara lain Ibu Ani Yudhoyono, Jurubicara Kepresidenan Andi Mallarangeng, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Mensesneg Hatta Rajasa dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi.


Sebelumnya Gubernur Kepulauan Riau Ismeth Abdullah mengatakan bahwa aturan main penerapan FTZ terdiri ketentuan bea masuk dan keluar, dimana pengusaha diberi kemudahan tanpa dipungut pajak bea ekspor, pajak penjualan, bebas PPN, bebas pajak barang mewah, dan pelayanan yang cepat baik imigrasi, perizinan, perlindungan keamanan.


Menurutnya, dengan berlakunya FTZ maka rentang waktu yang dibutuhkan untuk mengurus perizinan akan lebih cepat.


"Selama ini, yang paling lama pengurusan itu adalah Analisis Masalah Dampak Lingkungan (AMDAL). Bisa capai sebulan. Ada yang capai 1,5 bulan. Kita akan upayakan dua hingga empat minggu saja," kata Ismeth.


Pada Juni 2006, Pemerintah Indonesia dan Singapura bersepakat bekerja sama mengembangkan perekonomian di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) BBK, yang kini dinamai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (FTZ) BBK.


Sementara itu pada sore harinya sekitar pukul 15.00 WIB, Presiden dijadwalkan berdialog dengan sedikitnya 50 orang pengusaha nasional dan 50 orang pengusaha asing di Turi Beach Resort Batam.


"Dialog itu akan bertemakan daerah perdagangan bebas (free trade zone/FTZ) khususnya di Batam, Bintan, dan Karimun (BBK)," kata Kepala Badan Promosi dan Investasi Kepulauan Riau HS Mohammad Taufik.


Dialog itu dimaksudkan agar peserta dapat mengetahui lebih banyak tentang FTZ di Indonesia, terutama di BBK dari Presiden, dan peserta dapat mengemukakan harapan atau pandangan mengenai FTZ.


Presiden beserta rombongan dijadwalkan meninggalkan Batam pada Selasa pagi.