Senin, 19 Januari 2009

98% Investor RI Pilih Investasi Uang Tunai

Investor di Indonesia masih memilih produk investasi berisiko rendah di tengah situasi krisis keuangan yang terjadi saat ini. Uang tunai dan deposito dianggap paling aman.

Selama triwulan IV-2008 sebanyak 98% investor Indonesia berinvestasi dalam bentuk uang tunai atau deposit yang meningkat dibandingkan 95% di triwulan III-2008.

Demikian Laporan Indeks Sentimen Investor ING di triwulan IV 2008 yang dilakukan perusahaan jasa keuangan global, ING, Selasa (20/1/2009).

ING juga mencatat 88% investor Indonesia berinvestasi di sektor properti pada triwulan IV 2008. Investor Indonesia merupakan yang paling optimis di Asia mengenai harga properti.

Investor Indonesia melihat bahwa harga properti akan mengalami kenaikan rata-rata sebesar 4,4% pada triwulan 1-2009.

"Secara garis besar, berinvetasi dalam bentuk uang tunai bukanlah keputusan investasi yang tepat. Uang tunai yang terus ditahan akan mengalami penurunan nilai dalam jangka panjang akibat banyaknya aksi pendanaan yang dilakukan oleh pemerintah untuk perekonomian nasional," tulis ING.

ING menyarankan investor untuk melihat rencana investasi yang mencakup portofolio aset riil, seperti sektor properti. Melalui portofolio aset riil, investasi investor juga akan bertumbuh sesuai dengan risiko yang dihadapi.

Kondisi Ekonomi akan Membaik

Survei juga menunjukkan peningkatan signifikan jumlah investor yang mengatakan bahwa kondisi ekonomi nasional dan finansial di triwulan IV memburuk dibandingkan triwulan sebelumnya.

Namun untuk triwulan I-2009, investor Indonesia memiliki harapan bahwa kondisi ekonomi nasional dan keuangan pribadi mereka akan membaik. Sebanyak 77% investor Indonesia percaya bahwa kondisi ekonomi di triwulan I 2009 akan membaik.

Data tersebut tidak lepas dari fakta yang menunjukan bahwa investor Indonesia paling khawatir akan kepastian pekerjaan akibat dari krisis ekonomi, dibandingkan dengan investor negara lain di Asia. Hal ini terlihat dari hasil survei 74% investor Indonesia merasa khawatir mengenai kepastian kerja. Persentase ini merupakan yang tertinggi di kawasan Asia.

Walaupun investor di Asia melihat bahwa dampak inflasi akan menurun terhadap keputusan investasi mereka, namun investor Indonesia merasa bahwa inflasi masih akan berlanjut dan akan terus memiliki andil dalam membuat keputusan untuk berinvestasi.

Berdasarkan hal tersebut, investasi dalam bentuk uang tunai dan emas tetap menjadi instrumen pilihan bagi investor Indonesia dalam masa inflasi. Sebanyak 67% dari investor Indonesia merasakan dampak dari inflasi di triwulan IV 2008. Kemudian sebesar 70% mengatakan bahwa mereka akan terus dipengaruhi oleh inflasi di triwulan I 2009.

Dampak Obama

Sejumlah besar Investor Indonesia berharap situasi ekonomi Amerika Serikat akan membaik pada triwulan I 2009. Mereka juga sangat optimis akan adanya dampak positif dari perubahan kepresidenan Amerika Serikat terhadap keputusan investasi mereka.

Sebanyak 65% investor Indonesia berharap adanya dampak positif dari pergantian kepresidenan Amerika Serikat terhadap keputusan investasi mereka. Serta 66% mengatakan bahwa mereka akan terus dipengaruhi oleh perekonomian Amerika Serikat pada triwulan 1-2009.

Indeks Sentimen 2008 Turun

Sentimen Investor di Indonesia juga mengalami penurunan di tahun 2008, dimana indeks menempati posisi 109 pada triwulan IV dari posisi 136 pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini pun disebabkan oleh reaksi investor terhadap situasi keuangan dan ekonomi global.(