Selasa, 06 Januari 2009

Harga Minyak Goreng Turun

Menteri Perdagangan menargetkan harga minyak goreng stabil pada harga Rp 6.000 per liter selama 2009.

"Sekarang harga minyak goreng memang sudah turun karena harga CPO turun, tapi kita merasa (harganya) bisa turun lagi. Target kita harga minyak goreng mencapai posisi Rp 6.000 per liter, hampir serupa dengan keadaan 2006," kata Mari Elka Pangestu di sela-sela penjualan langsung minyak goreng di kantor Kelurahan Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (5/1).

Saat ini harga rata-rata minyak goreng curah sekitar Rp 7.800 per kg atau sekitar Rp 7.000 per liter. Sebelumnya, harga minyak goreng sempat menembus harga Rp 12.000 per kg akibat tingginya harga CPO dan minyak mentah selama 2008. "Harga per liter saat ini kalau kita pantau antara Rp 6.500 sampai Rp 7.200," ujarnya.

Selain program PPNDTP, lanjut Mendag, pemerintah juga meluncurkan merek minyak goreng "MINYAKITA" yang ditargetkan menggantikan minyak goreng curah secara bertahap. "Ini adalah merek pemerintah yang dapat digunakan oleh seluruh produsen minyak goreng secara sukarela. Jadi, apabila ada produsen minyak goreng yang berminat menggunakan merek ini dapat mendaftarkan perusahaannya ke Depdartemen Perdagangan," jelas Mendag.

Peluncuran merek minyak goreng kemasan murah MINYAKITA itu, selain untuk menjaga stabilitas harga minyak goreng di dalam negeri juga mendorong pengembangan industri kemasan domestik.

MINYAKITA yang menggunakan kemasan berbentuk bantal ukuran satu liter itu memiliki kualitas SNI dan hanya dijual di pasar tradisional dengan harga yang lebih murah dari minyak goreng kemasan premium yang beredar.

"Harga minyak goreng di Jakarta sekitar Rp 7.000 per liter, di sini bisa beli dengan Rp 6.000 per liter. Itu yang akan kita lakukan terus menerus. Kita kerjasama dengan produsen minyak goreng untuk launching MINYAKITA di beberapa tempat di luar Jakarta," tambahnya.