Senin, 19 Januari 2009

Jamsostek Targetkan Pendapatan Naik 10% di 2009

PT Jaminan Sosial dan Tenaga Kerja (Jamsostek) menargetkan pertumbuhan laba bersih di tahun 2009 sebesar 10 persen menjadi Rp 1,27 triliun dari tahun sebelumnya yang hanya 937,6 miliar.

Demikian hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Jamsostek Hotbonar Sinaga
di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Gedung Garuda, Jalan
Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (20/1/2009).

"Target pertumbuhan itu sudah masuk dalam RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) tahun 2009," ujarnya.

Sementara itu, target iuran tahun 2009 diperkirakan naik 17 persen menjadi Rp 11.463 triliun dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 9,8 triliun di tahun 2008.

Untuk pendapatan, ia memperkirakan masih tetap naik 25 persen menjadi Rp 2,8 triliun. Sedangkan untuk total aset, pada tahun ini ditargetkan menjadi Rp 75 triliun atau naik 22 persen dari 2008 yang sebesar Rp 61,5 triliun.

Mengenai target kepesertaan perseroan di tahun 2009, iJamsostek mengharapkan tumbuh hingga 23 persen menjadi 17.066 perusahaan dari tahun sebelumnya yang hanya 13.879 perusahaan.

Sedangkan jumlah tenaga kerja dari perusahaan tersebut pada 2009 ditargetkan meningkat 2,5 juta orang dari realisasi 2,3 juta di tahun 2008. "Jadi meningkat sekitar 10 persen," imbuhnya.

Kemudian, untuk jumlah tenaga kerja mandiri perusahaan plat merah tersebut di tahun 2009, diperkirakan naik 25 persen menjadi 114.000 orang dari tahun sebelumnya hanya 91.000 orang di tahun 2008. Sementara itu, untuk tenaga kerja perorangan diperkirakan tetap berjumlah sekitar 32.000 orang.

Menurutnya, Jamsostek juga akan meningkatkan investasinya di tahun 2009 sebesar 22 persen menjadi Rp 72,7 triliun dari tahun 2008 yang hanya mencapai Rp 59,5 triliun.

Ia juga mengatakan akan ada perubahan porsi investasi di tahun 2009. Porsi investasi di 2009 yaitu deposito sebanyak 30 persen menjadi Rp 19,7 triliun, saham sekitar 11 persen sebanyak Rp 6,68 triliun. "Angkanya turun dibandingkan tahun 2008 yang jumlahnya itu awal tahun 20 persen," katanya.

Sedangkan sisa investasi lainnya disimpan dalam bentuk, reksadana, penyertaan
dan properti.

Tidak Minati Reksadana Pelabuhan Bahana

Ia mengatakan, perseroan tidak berminat membeli produk investasi reksadana penyertaan terbatas (RDPT) pembangunan EastKal Base Supply Base di Penajam, Balikpapan, Kalimantan Selatan yang diterbitkan sesama BUMN yaitu PT Bahana TCW Investment Management.

"Jamsostek tidak mau masuk ke reksadana khusus Bahana, perusahaaan pengembang pelabuhan EastKal itu tidak jelas," katanya.

Sebelumnya, Bahana mengharapkan dapat meraup dana Rp 50 miliar dari perusahaan BUMN pada produk reksadana tersebut. Pada penawaran tahap pertama Desember 2008, reksadana tersebut berhasil menggenjot dana investasi Rp 265 miliar dari yang ditargetkan Rp 325 miliar.