Rabu, 25 Februari 2009

Produk Elektronik RI Siap Masuk Australia Setelah FTA Berlaku

Penerapan kerjasama perdagangan bebas ASEAN Australia-New Zealand Free Trade Agreement (FTA) pada Oktober 2009 diharapkan bisa menjadi sarana menembus pasar Australia bagi produk-produk andalan Indonesia termasuk produk elektronik.

Ketua Umum Gabungan Elektronik Indonesia (Gabel) Rachmat Gobel mengatakan Indonesia berpotensi mengambil kue pasar produk elektronik asal China di pasar Australia yang selama ini sudah bercokol di Australia.

"Seperti diketahui produk China banyak beredar di Australia. Kerjasama ini diharapkan bisa mulai mengambil posisi karena pasti lebih murah impor dari kita dari pada dari China," ucap Rachmat di Gedung Depdag, Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Rabu (25/2/2009).

Meskipun ia mengakui pasar Australia khususnya untuk elektronik tidak seprospek pasar elektronik dalam negeri yang ditopang oleh penduduk yang besar. Namun perluasan pasar ekspor ke Australia tetap penting untuk menjaga keseimbangan pasar agar industri tetap aman pada kondisi bagaimanapun termasuk krisis.

"Teorinya kalau bagi industri itu 50% ekspor dan 50% dalam negeri maka akan aman," ujarnya beralasan.

Selama ini kata dia, standar kualitas produk yang bisa masuk ke pasar Australia terbilang tinggi, sehingga diharapkan bisa mendorong peningkatan kualitas produk elektronik Indonesia.

Sementara itu Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan kerangka kerjasama perdagangan bebas termasuk dengan Australia dan New Zealand bisa menjadi penyeimbang penetrasi pasar antara negara-negara lainnya termasuk China.

"Penyelesaian perundingan ini memiliki arti strategis bagi ASEAN dan khususnya Indonesia karena dapat menyeimbangkan persaingan antara ASEAN dan RRT dalam memasuki pasar Australia dan New Zealand," tambah Mari.(detik.com)

Selasa, 24 Februari 2009

Depo Bitumen Shell di Cirebon Telah Beroperasi

Shell Indonesia meresmikan Depo Bitumen Shell yang pertama di Indonesia. Depo yang berlokasi di Cirebon ini adalah langkah penting dalam meningkatkan kapasitas Shell untuk memasok bitumen dalam jumlah besar di Indonesia, dan merupakan langkah strategis untuk penetrasi pasar dan memperkuat posisi Shell dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

Darwin Silalahi, Country Chairman dan President Director PT Shell Indonesia mengatakan, “Indonesia adalah pasar penting yang sedang tumbuh dan Shell berkomitmen untuk berinvestasi jangka panjang di Indonesia serta memberikan kontribusi nyata dalam perkembangan ekonomi. Bisnis bitumen di Indonesia berpotensi mencapai 1,2 juta ton per tahun dan dengan beroperasinya depot ini, menandakan komitmen Shell untuk membangun bisnis bitumennya di Indonesia.”

Pengiriman merupakan perhatian utama Shell karena pengiriman sangat penting bagi kelangsungan proyek pembangunan jalan untuk memenuhi tuntutan jadwal. Oleh karena itu, pengiriman produk bitumen yang berkualitas baik, pada waktu yang telah ditentukan, dalam kuantitas yang tepat dan suhu yang benar adalah sangat penting bagi Shell. Dengan 3 tangki utama yang berkapasitas 5,750 metrik ton, Shell Bitumen berkomitmen untuk meningkatkan tingkat layanan industri, untuk kualitas serta kepastian pengadaan dan pengiriman, sehingga dapat membantu meningkatkan standar operasional di pasar secara keseluruhan.
Visi Shell Bitumen adalah selalu menjadi terdepan dalam teknologi serta diakui sebagai penyedia solusi dalam membantu pembangunan infrastruktur di Indonesia baik itu pembangunan jalan, sirkuit maupun bandara. Dalam menjalankan tiap-tiap aktifitas operasionalnya, Shell selalu mengedepankan dan menerapkan standar internasional HSSE (Health, Safety, Security and Environment) atau K3L (Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan).

Saat ini, Shell Bitumen beroperasi di 35 negara dengan 1.600 kontraktor sebagai pelanggan. Dengan pengalaman itu, serta teknologi yang dikembangkan di Shell Bitumen Technology Centre, jalan yang dibangun dengan menggunakan Shell Bitumen akan aman dan kuat secara struktural.

2009, Mandala Airlines Terus Bertransformasi Menjadi Airlines Rujukan Di Indonesia

Mandala telah melayani transportasi udara di Indonesia selama kurun waktu 40 tahun dan telah berkomitmen terhadap keselamatan penerbangan, ketepatan waktu, layanan yang ramah dengan harga yang terjangkau tentunya.

Selama kurun waktu dua tahun, Mandala telah merestrukturisasi diri secara total yaitu dari aspek operasional maupun dari sisi komersial. Mandala sudah tidak mengoperasikan Boeing B737-200 dan B737-400 sebagai bagian dari komitmen Mandala terhadap peremajaan armada pesawatnya. Saat ini Mandala hanya mengoperasikan satu jenis pesawat saja yaitu Airbus A320 dan A319 dengan rata-rata usia pesawat termuda di Indonesia. Dan Mandala akan menerima tambahan beberapa pesawat Airbus A320 di bulan Mei 2009 yang akan dipergunakan untuk memperkuat jaringan rute-rute penerbangan yang ada.

Pada saat ini Mandala telah menjadi airline generasi modern yang didukung oleh profesional investor, internasional manajemen dan komitmen yang tinggi terhadap keselamatan penerbangan. Kinerja Mandala selama kurun waktu 2 tahun menunjukkan hasil yang signifikan yaitu pertambahan jumlah penumpang di tahun 2008 dua kali lipat dibandingkan dengan 2007.

Warwick Brady selaku Chief Executive Officer Mandala telah menjalankan amanah dari pemegang saham yaitu mentransformasi Mandala menjadi maskapai milik Indonesia yang selalu merujuk pada standard internasional yang tinggi. Restrukturisasi dari sisi operasional telah terlaksana dengan baik dan tiba saatnya bagi Warwick untuk undur diri dari perusahaan untuk membuka peluang bagi pemegang saham untuk melanjutkan proses transformasi yang akan lebih difokuskan pada aspek komersial.

Guna memperkuat posisi Mandala dalam peta persaingan bisnis penerbangan di Indonesia dan regional terutama dalam mengahadapi persaingan pasar bebas di tahun 2010, pemegang saham Mandala yaitu Cardig International dan Indigo Partners telah mempersiapkan sejumlah langkah-langkah strategis jangka menengah yang akan difokuskan pada aspek komersial dimana penekanannya pada persaingan pasar bebas 2010 nanti Mandala akan bisa berkompetisi dengan internasional airlines lainnya di Indonesia dan regional.

Untuk sementara, kendali perusahaan akan ditangani langsung oleh Diono Nurjadin dari Cardig International sebagai Presiden Direktur dengan didukung sepenuhnya oleh Indigo Partners.

Untuk lebih memperkuat team manajemen yang ada maka pada akhir Maret 2009, Mandala akan memperkuat team-nya dengan memperkenalkan Chief Financial Officer (CFO) yang baru yang memiliki pengalaman yang kuat di industri penerbangan.

Minggu, 22 Februari 2009

Apindo: Pertumbuhan Ekonomi Tidak Lebih Tiga Persen

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi menegaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini tidak akan lebih dari tiga persen.

"Sulit bisa tumbuh diatas tiga persen karena dampak krisis global yang dimulai Oktober 2008 paling dirasakan pada tahun ini," katanya di Medan, Sabtu malam.

Dia berbicara pada dialog mengenai dampak dan peluang krisis global dengan jajaran pengusaha anggota Apindo Sumut.

Menurut dia, asumsi sulitnya menaikkan pertumbuhan ekonomi itu mengacu pada diduga kuatnya sulitnya pulih harga ekspor berbagai komoditi dan produk .

Harga ekspor komoditi misalnya rata-rata anjlok hingga 50 persen.

"Dengan terjadi krisis, dimana semua negara juga mengalami kesulitan keuangan, jangan berharap harga komoditi akan bisa seperti tahun 2008," katanya.

Mengenai hingga kapan berakhir krisis global itu, kata dia, untuk Indonesia baru bisa terjadi minimal setelah dua tahun Amerika Serikat lepas dari krisis itu.

Amerika Serikat sendiri diduga baru bisa lepas dari kriis paling cepat dua tahun lagi.

"Jadi memang harus kerja keras dan saling membantu untuk membantu pertumbuhan ekonomi nasional," kata Sofyan Wanandi.

Pemerintah sendiri diakui sudah menjalankan berbagai kebijakan untuk membantu pengusaha bisa tetap eksis seperti membatasi masuknya barang impor sehingga daya serap produk di dalam negeri masih tetap besar.(ANTARA)

Jumat, 20 Februari 2009

Ketentuan Baru Impor Besi dan Baja

Departemen Perdagangan (Depdag) telah resmi mengatur ketentuan impor 202 HS produk besi dan baja dari 794 HS produk besi dan baja. Sebanyak 202 produk itu mencakup HRC/HRP, CRC/S, lembaran berlapis, wire rod, besi baja profil, pipa las yang wajib verifikasi oleh surveyor dan harus melalui Importir terdaftar (IT) dan importir produsen (IP).

Ketentuan baru ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/M-DAG/PER/2/2009 tentang ketentuan impor baja tertanggal 18 Februari 2009. Peraturan ini berlaku hingga 31 Desember 2010.

Dalam ketentuan itu diberikan pengecualian bagi produk baja-baja yang bebas dari ketentuan verifikasi dan produk besi baja yang sudah masuk ketentuan perjanjian bilateral seperti Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJ-EPA).

"Yang dibebaskan dari semua ketentuan importasi besi-baja yaitu perjanjian bilateral dan pengecualian dari verifikasi," kata Dirjen Perdagangan Luar Negeri Diah Maulida dalam acara konferensi pers di Departemen Perdagangan, Jumat (20/2/2009).

Dalam pengecualian verifikasi ada 3 ketentuan yang dibebaskan dalam verifikasi yaitu:

1. Besi atau baja yang diimpor oleh IP besi atau baja bidang industri otomotif dan komponennya, industri elektronika dan komponennya, serta industri galangan kapal dan komponennya.

2. Besi atau baja yang diimpor dan telah dilakukan verifikasi atau penelusuran teknis impor berdasarkan fasilitas bea masuk ditanggung pemerintah (BM-DTP).

3. Besi atau Baja yang diimpor untuk keperluan industri kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas serta kawasan berikat.

"Ketentuan dalam peraturan Menteri ini juga tidak berlaku terhadap importasi besi atau baja berdasarkan perjanjian bilateral antara pemerintah Indonesia dengan negara lain yang memuat ketentuan impor besi atau baja," ujar Diah.

Permendag No 08/M-DAG/2/2009 secara resmi disahkan tertanggal 18 Februari 2009 mengenai ketentuan impor baja dan besi yang berlaku efektif dari 1 April 2009 sampai 31 Januari 2010.

Diah menjelaskan bagi para importir produsen (IP) yang ingin mengimpor harus memberikan rincian kebutuhan berapa banyak besi-baja yang akan diimpor dengan kebutuhan produsen selama setahun.

"Kita tidak menyebut kuota, tetapi lebih pada penelitian yang disesuaikan kapasitas produksinya. Jadi bukan membatasai, tidak juga mencegah impor apalagi melarang impor," jelas Diah.

Untuk mengetahui efektifitas aturan ini pihaknya akan melakukan evaluasi setiap 3 bulan sekali dengan beberapa pihak termasuk asosiasi baja dan produsen pengguna baja.(detik.com)

Sabtu, 14 Februari 2009

Arus Barang dari Kawasan Berikat Cakung ke Priok Anjlok 75%

Arus distribusi barang dari kawasan berikat Cakung menuju Pelabuhan Tanjung Priok menyusut hingga 75% akibat belum rampungnya penyelesaian jembatan Marunda yang menghubungkan dua lokasi tersebut yang sudah berlangsung 3 minggu lalu.

Arus kontainer yang tadinya mampu mencapai 6 rit per hari, dengan belum rampungnya perbaikan Jembatan Maruda hanya mencapai 1,5 rit per hari. Selama menunggu perbaikan tersebut para kontainer menggunakan jalur alternatif sehingga arus antrean semakin panjang.

Demikian disampaikan oleh Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dalam acara kunjungan ke kawasan Marunda, Jakarta, Sabtu (14/2/2009).

Dalam kesempatan yang sama Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal dan Wakil Sekretari Kabinet Bidang Hukum dan Perundang-undangan Lambock Nahatands mendampingi Mendag.

"Arus kontainer dari 6 rit per hari sekarang hanya 1,5 rit," ujar Mari.

Ia mengatakan awalnya rencana perbaikan bisa selesai dalam waktu 3 minggu lalu, namun hingga hari ini belum rampung. "Yah minimal sudah ada perbaikan," jelasnya.

Mari menjelaskan dengan adanya perbaikan jembatan Marunda yang lama dan pembangunan jembatan baru yang kebetulan bersebelahan diharapakan akan mengurangi kemacetan di jalur Cilincing. Hal ini menurutnya penting sebagai bentuk upaya pemerintah memperlancar arus barang termasuk di kawasan menuju Tanjung Priok.

"Ini konsen kita bagaimana arus barang ke priok dari daerah industri bisa lancar," ucapnya.

Terhambatnya arus barang ini diakuinya akan menambah ongkos distribusi. Terlebih lagi saat ini pemerintah sedang menggenjot peningkatan ekspor, sehingga terhambatnya arus barang menuju pelabuhan ekspor sangat merugikan.

"Dalam keadaan yang sulit bagaimana mengurangi hambatan. Anggap saja ini biaya ekonomi tinggi, yang menjadi concern pemerintah, menghilangkan biaya tinggi dan mengurangi," jelasnya.

Mengenai kondisi perbaikan jalan yang molor dari waktu yang dijanjikan, Mari menegaskan meski tidak sesuai dengan jadwal, setidaknya berdasarkan pemantauannya sudah ada perbaikan.

"Ini sudah baiklah sudah ada kemajuan, kalau belum ada perbaikan bolehlah kita marah. Kalau April bisa selesai, maka bisa kembali rit biasa," ucapnya.

Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal menambahkan keterlambatan perbaikan jembatan ini disebabkan karena ada upaya untuk mendapatkan kekerasan yang merata.

"Jembatan ini yang membangun pemda, tapi pemda meminta pertolongan dari Binamarga. Kalau lihat kayak gini akan mundur selesainya sampai 2 minggu, dari 21 hari yang dijanjikan," ucap Jusman.

Jumat, 13 Februari 2009

BPOM Ijinkan Produk Impor Asal Sesuai Aturan

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tidak melarang dan sepenuhnya mengizinkan peredaran produk obat dan makanan impor asalkan sesuai dengan prosedur.

"Kami bukan sedang melarang peredaran produk itu tetapi harus mengikuti prosedur yang berlaku," kata Kepala BPOM, Husniah Rubiana Thamrin, di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, produk tersebut harus terlebih dahulu didaftarkan untuk mendapatkan izin edar dari BPOM.

Dengan mendaftarkan izin edar, BPOM mempunyai kesempatan untuk melakukan evaluasi dan penelitian terhadap produk yang didaftarkan.

"Ini perlu sebagai bentuk perlindungan konsumen," katanya.

Ia juga menekankan bahwa semua produk yang memiliki izin edar dan telah lulus uji evaluasi BPOM pasti mencantumkan label berbahasa Indonesia.

Produk-produk yang masuk tanpa terlebih dahulu mendaftar izin edar ke BPOM sama artinya merupakan produk ilegal yang merugikan negara dari berbagai sisi.

"Negara dirugikan dalam jumlah yang tidak sedikit terutama dari tidak dibayarkannya PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak), izin impor, dan cukai," katanya.

Terkait dengan produk ilegal belum lama ini GAPMI merilis diperkirakan sekitar 10 persen atau sekitar 300 juta dolar AS dari seluruh pangsa makanan dan minuman ternyata ilegal.

"Kami sejak tahun lalu sudah berupaya untuk lebih fokus mengamankan produk ilegal dan memusnahkannya demi perlindungan konsumen," katanya.(ANTARA)

Pengusaha China Siap Tingakatkan Investasi Di Indonesia

Duta Besar Indonesia untuk China, Sudrajat, mengatakan bahwa pengusaha China siap meningkatkan nilai investasi di Indonesia dengan catatan peraturan yang menghambat iklim investasi ditekan.

"Potensi pengusaha China berinvestasi di tanah air cukup besar tercermin dari meningkatnya nilai investasi dari tahun ke tahun," kata Sudrajat di Kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Jumat.

Menurut Sudrajat, secara kuantitatif belum banyak perusahaan yang investasi secara langsung, tetapi bermitra dengan perusahaan lokal sudah cukup banyak.

Perusahaan China sebelumnya sudah masuk dalam proyek pembangkit listrik 10.000 Megawatt tahap pertama, namun bentuk kerjasamanya hanya sebagai mitra lokal atau menjadi kontraktor PT PLN.

"Mereka kembali menyatakan minat membangun proyek listrik 10.000 MW tahap ke dua yang segara diluncurkan pemerintah," katanya.

Selain sektor kelistrikan diutarakan Sudrajat, China juga berminat menanam modal di sektor pertambangan karena menilai sektor ini lebih aman untuk investasi.

Sektor pertambangan yang dibidik meliputi batubara, dan bijih besi karena didukung ketersediaan atau cadangan sumber daya alam yang besar.

Meski begitu Sudrajat, yang juga mantan Dirjen Strategi Pertahanan Dephan ini tidak merinci jumlah perusahaan yang berminat berinvestasi secara langsung.

Perusahaan-perusahaan asal China umumnya memiliki pengalaman investasi di negara itu yaitu kebanyakan di sejumlah negara Afrika dan Amerika Latin, sedangkan di Asia khususnya ASEAN investasi banyak dilakukan di Vietnam, Laos, Kamboja dan Vietnam.

Sementara di Indonesia, ujar Sudrajat, pengusaha China umumnya berafiliasi dengan perusahaan-perusahaan lokal.

Menurut catatan, total perdagangan Indonesia dan China pada tahun 2008 mencapai 30 miliar dolar AS, namun investasi China di Indonesia masih relatif kecil.

Pemerintah memperkirakan Indonesia berpeluang besar menggaet investasi dari China hingga senilai 1,3 miliar dolar AS dalam beberapa tahun mendatang, dengan sektor primadona agribisnis, elektronik, tekstil, dan produk tekstil, konstruksi, pertambangan, permesinan, dan industri kimia.

Untuk mencapai target-target investasi itu, ujarnya, perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian iklim investasi, terutama antara hubungan pusat dan daerah.

Sering ada tumpang tindih kebijakan antara pusat dan daerah yang terkadang membuat mereka (calon investor) agak ragu-ragu.

"Namun, BKPM sudah mulai membereskan beberapa prosedur sehingga investor lebih mudah dalam menjalankan usahanya di Indonesia," ujarnya.(antara)

Dua Kebijakan PDIP Dukung Dunia Usaha

Percepatan perbaikan infrastruktur dan sinkronisasi kebijakan pemerintah pusat dan daerah menjadi dua hal yang paling diterima dunia usaha dari kebijakan dua delapan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)

"Saya rasa apa yang ditawarkan masuk akal dan ada beberapa hal yang bisa dikatakan sejalan dengan keinginan pengusaha," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi, usai sesi dialog "Pengusaha Bertanya Partai Menjawab" dengan PDI Perjuangan, di Jakarta, Jumat.

Menurut Sofjan, hal yang sejauh ini menjadi kendala bagi dunia usaha sendiri atas kebijakan-kebijakan pemerintahan adalah inkonsistensi.

Ia menilai pernyataan Megawati terkait perbaikan infrastruktur sebagai salah satu upaya menghilangkan ekonomi biaya tinggi cukup dapat diterima dunia usaha.

"Sebenarnya (kebijakan) ini dimiliki pemerintahan saat ini tetapi tidak dapat dilaksanakan, entah karena aparaturnya atau kebijakannya yang salah. Coba saja soal pembebasan tanah sulit sekali selesai, " ujar dia.

Namun demikian, ia mengatakan, pengusaha tetap akan menunggu seperti apa implementasinya.

"Kita tetap harus beri masukan juga pada mereka. Kita pun akan menagih itu kalau mereka sampai memegang pemerintahan, kita ingatkan itu semua," ujar Sofjan.

Sementara itu, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri dalam penyampaian kebijakan dua-delapan mengatakan, menempatkan dua prioritas dan delapan langkah dalam strategi ekonominya nanti.

Dua prioritas yang ia sampaikan yakni meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa dan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Sedangkan delapan langkah yang ditetapkan dalam strategi ekonomi PDI Perjuangan, ia mengatakan, adalah memperkuat pertahanan negara dan kedaulatan negara, memperkuat kedaulatan pangan dan energi, memperkuat kedaulatan keuangan.

Selanjutnya, ia mengatakan, memajukan pendidikan dan teknologi untuk daya saing industri, memajukan kesehatan dan kesejahteraan keluarga melalui peran ibu sebagai soko guru, dan memajukan usaha nasional dengan memperkuat usaha mikro, UKM, koperasi, serta mendorong sinergitas ekonomi antar pelaku usaha.

Dua langkah yang terakhir yakni memajukan pedesaan dengan memperkuat ekonomi kerakyatan, dan menata pelayanan pemerintah.

"Kebijakan dua delapan ini merupakan lanjutan dari apa yang pernah kita kerjakan bersama beberapa waktu lalu selama periode 2001-2004," ujar Megawati.(antara)

Meraup Untung di Hari Kasih Sayang

Hari Valentine atau biasa disebut hari kasih sayang, 14 Februari 2009 memberi berkah tersendiri bagi pedagang parsel, bunga, boneka, dan cokelat. Apalagi, jika ditopang dengan inovasi pemesanan lewat internet. Untungnya dua kali lipat.

Teguh Wibisana, pemilik toko deParsel.Com di Surabaya mengaku mendapat 100 pesanan parsel khusus valentine. Tidak sedikit pesanan berasal dari layanan online yang sudah disediakannya.

“Ada banyak yang memesan melalui online. Kalau untuk penjualan dalam kota bisa mencapai 50 jenis parsel yang dipesan,” katanya. di Surabaya, Jumat (13/2).

Pemesanan untuk valentine kali ini sudah mencapai kisaran 100 parsel senilai total Rp 200 juta. Anka penjualan ini bisa bertambah mengingat penjualan akan melonjak menjelang malam hari per 13 Februari. Belum lagi penjualan keesokan harinya meskipun tak sebesar sebelumnya.

DeParsel.Com pun punya kiat khusus menggaet konsumen secara online. Salah satunya dengan memberikan diskon khusus. Jika dipesan melalui oulet dipatok harga Rp 650 ribu, pesanan melalui online bisa turun mencapai Rp 500 ribu atau diskon 23%.

Pasalnya, pemesanan lewat internet tidak dikenai biaya outlet. Hal ini berbeda dengan pemesanan melalui outlet. “Pemesanan di internet, tidak ada biaya sewa, biaya SPG (sales promotion girl),” tambahnya. Namun ia mengakui, pembeli lebih banyak langsung datang ke outletnya karena bisa lebih leluasa memilih produk sesuai seleranya.

Teguh menjalankan bisnisnya dibantu empat karyawannya. Ia melakukan inovasi atas bisnisnya itu. Semula terbatas pada pemesanan outlet, sejak awal 2008 Teguh memperkuat layanan lewat online. Teguh menjual satu produk parsel seharga minimal Rp 300 ribu dan paling tinggi Rp 1,3 juta.

DeParsel.COM dalam rangka valentine menyediakan produk khusus seperti sepasang lampu yang bertuliskan kata-kata romantis, sepasang bantal, dan boneka ukuran besar. ’Semuanya serba sepasang,” imbuhnya. ”Yang jadi favorit adalah lampu dan boneka.”

Bukan hanya parsel, penjualan boneka pun menjelang valentine day di dua supermarket di Banyuwangi, Jatim, meningkat. Manajer supermarket Vionata, Reny, mengatakan, penjualan boneka meningkat sekitar 70% dibandingkan hari biasa. Reny menjelaskan, pembeli paling banyak mencari boneka beruang warna merah muda.

"Stok boneka ditambah sepekan sebelum valentine day. Pelayan jumlahnya ditambah. Sebelumnya jumlah pegawai 45 orang, kini menjadi 55 orang," katanya. Harga boneka di Vionata mulai dari Rp 19 ribu hingga Rp 200 ribu.

Kudapan coklat, juga dipilih sebagian remaja Banyuwangi untuk mengungkapkan kasih sayang. Penjualan coklat menjelang valentine day di Vionata pun laris manis. Harganya mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 39 ribu. Bahkan tersedia paket boneka dan coklat yang sudah dihias.

Selain menguntungkan pengusaha parsel dan boneka, valentine juga menguntungkan pedagang bunga hingga 400%. Salah satu pemilik toko bunga Dasimoen di Jl. dr Sutomo Kota Madiun, mengatakan, permintaan bunga mawar merah meningkat sejak hari ini.

Sehari kini bisa mencapai 100 tangkai, padahal hari biasa hanya 20 tangkai saja. "Sejak Jumat siang, toko kami sudah menjual 50 tangkai mawar merah. Diperkirakan puncaknya Sabtu besok pas perayaan hari kasih sayang," kata Dasimoen.

Menurutnya, satu tangkai bunga mawar dihargai Rp 6.500 jika tidak dirangkai. Sedangkan bagi pembeli yang ingin dirangkaikan maka ditambah ongkos merangkai Rp 1.000 per tangkai.

Lebih lanjut ia menjelaskan, tokonya sudah setiap tahun menyediakan bunga mawar untuk perayaan hari kasih sayang. Bunga-bunga mawar ini didatangkan dari daerah Malang. "Jika saat valentine seperti ini kita pesannya agak banyak. Tapi pas hari biasa tidak terlalu banyak, soalnya takut tidak laku," katanya. (INILAH.COM)

Rabu, 11 Februari 2009

Media 'Online' Acuan Pebisnis Indonesia

Media online ternyata menempati posisi tertinggi sebagai sumber informasi terpercaya para pebisnis di Indonesia, mengalahkan media massa lain.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Edelman Trustbarometer, Aditya Chandra Wardhana, dalam konfrensi pers terkait hasil survei perusahaan tersebut atas tingkat kepercayaan masyarakat terhadap satu instansi, di Jakarta, Selasa (10/2).

Dari hasil survei 200 orang elit informasi, ia mengatakan, ada tiga sumber informasi paling dipercaya menurut kalangan elit informasi Indonesia, yakni isi berita online, berita televisi, dan komunikasi langsung dari manajemen perusahaan.

Tingkat kepercayaan para elit informasi yang berpendidikan sarjana untuk konten online mencapai 41%. Sedangkan untuk televisi mencapai 40%, dan komunikasi langsung pada manajemen perusahaan mencapai 36%.

Sementara untuk tingkat kepercayaan di tingkat media konvensional, artikel di majalah bisnis berada di peringkat kedua mencapai 35%, diikuti radio 29%, dan terakhir baru surat kabar yang mencapai 27%.

Aditya mengatakan, survei memang dilakukan kepada para eksekutif yang berusia 25 tahun hingga 65 tahun, dengan penghasilan mencapai Rp 30 juta ke atas.

"Mereka terbiasa mengikuti berita online karena mereka butuh informasi cepat untuk mengambil keputusan," ujarnya.

Kebanyakan mereka membutuhkan informasi awal dari setiap kebijakan atau peristiwa terkait isu global yang kemungkinan berdampak pada usaha di sektor masing-masing.

"Selanjutnya mereka akan mengontak secara pribadi pengamat-pengamat yang biasanya sudah mereka kenal," tukasnya.

Dari hasil survei itu sendiri ternyata media massa menjadi institusi yang paling bisa dipercaya dengan presentase mencapai 77%, dibandingkan dengan korporasi, pemerintah, dan LSM.

Dari hasil survei pengusaha berada di urutan kedua dengan presentase sebesar 62%, LSM diurutan ketiga dengan presentase 46%, dan pemerintah 45%.

Edelman sendiri merupakan perusahaan yang telah melakukan survei terkait kepercayaan masyarakat atas kondisi aktual secara global. Survei telah dilakukan dalam 10 tahun terakhit di 20 negara, dan tingkat error margin-nya mencapai 5%.

Selasa, 10 Februari 2009

Hakim Tolak Gugatan Praperadilan BAPPEPTI

Jangan tergiur dengan investasi dengan iming-iming keuntungan berlipat ganda, karena tidak jarang hal tersebut merupakan investasi berkedok penipuan. Hal inilah yang terjadi pada nasabah PT Graha Finesa Berjangka (GFB), sudah jatuh tertimpa tangga pula.

Karena kesal dengan raibnya uang yang diinvestasikan di PT GFB hingga berbuntut tudingan kepada Badan Pengawas Perdangan Berjangka Komoditi (Bappebti) yang diduga telah dengan sengaja ikut merekayasa agar terjadi penghentian penyidikan atas perkara yang menimpa mereka.

Namun nasabah PT GFB yang melakukan gugatan praperadilan terhadap Bappebti nampaknya harus kecewa, pasalnya gugatan tersebut ditolak oleh Majelis Hakim yang dipimpin oleh Sugeng Riyono didampingi panitera Parmin, Selasa 10 februari 2009 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Setelah melakukan sidang secara maraton dari tanggal 2 sampai dengan 10 Februari, terungkap fakta bahwa dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh PT GFB tidak hanya menyangkut perkara di bidang Perdagangan Komoditi Berjangka saja tetapi juga adanya dugaan tindak pidana lainnya.

Maka dalam rangka penyidikan, Bappepti melakukan koodinasi dengan kepolisian Cq. Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan proses penyidikan masih berlangsung.

"Tidak benar Bappepti melakukan penghentian penyidikan seperti yang dituduhkan para nasabah PT GFB",kata pesan tertulis yang diterima redaksi.

Salah satu tuntutannya menyatakan agar majelis hakim memerintahkan Bappebti untuk melakukan penyidikan perkara atas laporan para pemohon terhadap direksi PT GFB, yang selanjutnya agar dilimpahkan kepada Jaksa Penuntut Umum guna diajukan dakwaan dan atau tuntutan.

Permohonan pra peradilan tersebut dilayangkan karena pihaknya merasa dirugikan, menyusul tidak diindahkannya laporan pidana yang diajukan pihaknya terhadap Graha Finesa.

Padahal, menurutnya, sejak 2006 para nasabah telah menyampaikan surat pengaduaan berkali-kali kepada lembaga tersebut. Akan tetapi, sambungnya, hingga saat ini laporan itu tidak pernah diproses oleh Bappebti.

Laporan itu, jelasnya, adalah mengenai adanya dugaan perbuatan pidana perdagangan berjangka komoditi yang dilakukan oleh Graha Finesa, yakni dalam hal proses perekrutan nasabah yang dilakukan oleh PT GFB.

Senin, 09 Februari 2009

Depdag Susun Petunjuk Teknis Pendistribusian Gula Rafinasi

Dengan harapan agar terdapat kesamaan visi antara produsen gula rafinasi, distributor disemua lini, perusahaan makanan dan minuman (menengah,UKM dan industri rumah tangga), dan aparat pengawasan mengenai sistem distribusi yang berlaku, Departemen Perdagangan RI mengeluarkan petunjuk teknis melalui surat Menteri Perdagangan RI kepada produsen gula rafinasi No 111/M-DAG/2/2009 pada tanggal 6 Februari 2009.

"Dengan disempurnakannya petunjuk pendistribusian gula rafinasi, diharapkan dapat memberikan kejelasan dan kepastian hukum sehingga tidak menggangu penyaluran gula rafinasi sesuai peruntukan, yaitu untuk industri dan juga tidak menggangu pasar gula kristal putih",kata Mari pangestu.

Petunjuk teknis penyempurnaan tersebut antara lain, pertama distibutor dan sub distributor harus resmi di ditunjuk oleh produsen gula rafinasi dan terdaftar. Kedua, produsen, distributor dan sub distributor dapat menjual gula rafinasi langsung dan tidak diperbolehkan dikemas dalam bentuk kiloan. Ketiga, terkait dengan kemasan, kemasan karung gula rafinasi wajib mencantumkan nama produk Gula Kristal Rafinasi (GKR) hanya untuk kebutuhan industri dan harus menggunakan tanda SNI serta mencantumkan berat bersih dan nama produsen. Keempat, berkaitan dengan pengaturan kualitas GKR yang harus disesuaikan dengan SNI yaitu Mutu I (satu) maksimal dengan Icumsa 45 dan Mutu II (dua) maksimal dengan Icumsa 80. Hal ini mengacu pada Peraturan Menteri Perindustrian No. 83/M-IND/PER/11/2008 tanggal 13 November 2008. Kelima, kelengkapan dokumen yang harus ditunjukkan industri pengguna agar dapat membeli GKR antara lain dokumen-dokumen sebagai berikut: (1) Izin Usaha Industri (IUI) untuk industri skala Besar-Menengah; (2) Tanda Daftar Industri (TDI) untuk industri skala industri kecil (IK) dan Industri Rumah Tangga (IRT).

Untuk proses pengawasan, produsen, distributor dan sub distributor wajib melaporkan secara berjenjang baik kepada Dinas setempat maupun kepada Dirjen Perdagangan Dalam negeri, mengenai realisasi penyaluran/penjualan gula rafinasi ke industri pengguna setiap periode, Apabila terjadi penyimpangan atau penyalahgunaan dari ketentuan dalam surat Menteri Perdagangan ini akan dikenakan sanksi administrasi dan/atau sanksi lain sesuai dengan ketentuan berlaku.