Rabu, 24 Desember 2008

Pertumbuhan Ritel Modern Diperkirakan Anjlok pada 2009

Pengusaha ritel modern memperkirakan pertumbuhan penjualan pada 2009 akan anjlok hingga 15 persen. "Tahun ini ritel bisa tumbuh 20 persen menjadi Rp 70 triliun. Namun, tahun depan sepertinya cuma tumbuh lima persen," ujar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Benjamin J. Mailool dalam jumpa pers di Senayan City, Jakarta, Jumat Pekan silam.

Penurunan pertumbuhan akan terjadi sebagai imbas krisis global. "Sulitnya keadaan ekonomi membuat daya beli masyarakat berkurang," kata Benjamin. Pasokan barang juga diramalkan akan terganggu karena pemasok kesulitan memperoleh kredit dari perbankan. Krisis finansial juga akan menghambat pertumbuhan sektor properti, sehingga ekspansi ritel sulit terlaksana. Namun, pengusaha ritel berharap pemilihan umum 2009 bisa menyumbang pendapatan.

"Kami memperkirakan tiap calon legislatif akan membelanjakan sekitar Rp 200 juta menjelang kampanye," tutur Benjamin. Dengan jumlah calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang hampir 12 ribu orang saja, dana yang akan diguyurkan tak kurang dari Rp 2,4 triliun. Untuk mengatasi krisis, peritel akan melakukan beragam efisiensi, seperti penghematan listrik dan pemangkasan biaya yang tak begitu diperlukan.

"Tak tertutup kemungkinan, kami mengurangi margin keuntungan untuk menarik pembeli," ujar Ketua Harian Asosiasi Tutum Rahanta. Perbaikan pelayanan juga akan dilakukan peritel untuk mempertahankan loyalitas konsumen. Tutum menambahkan iklan dan promosi akan makin gencar mereka lakukan tahun depan.