Rabu, 25 Februari 2009

Produk Elektronik RI Siap Masuk Australia Setelah FTA Berlaku

Penerapan kerjasama perdagangan bebas ASEAN Australia-New Zealand Free Trade Agreement (FTA) pada Oktober 2009 diharapkan bisa menjadi sarana menembus pasar Australia bagi produk-produk andalan Indonesia termasuk produk elektronik.

Ketua Umum Gabungan Elektronik Indonesia (Gabel) Rachmat Gobel mengatakan Indonesia berpotensi mengambil kue pasar produk elektronik asal China di pasar Australia yang selama ini sudah bercokol di Australia.

"Seperti diketahui produk China banyak beredar di Australia. Kerjasama ini diharapkan bisa mulai mengambil posisi karena pasti lebih murah impor dari kita dari pada dari China," ucap Rachmat di Gedung Depdag, Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Rabu (25/2/2009).

Meskipun ia mengakui pasar Australia khususnya untuk elektronik tidak seprospek pasar elektronik dalam negeri yang ditopang oleh penduduk yang besar. Namun perluasan pasar ekspor ke Australia tetap penting untuk menjaga keseimbangan pasar agar industri tetap aman pada kondisi bagaimanapun termasuk krisis.

"Teorinya kalau bagi industri itu 50% ekspor dan 50% dalam negeri maka akan aman," ujarnya beralasan.

Selama ini kata dia, standar kualitas produk yang bisa masuk ke pasar Australia terbilang tinggi, sehingga diharapkan bisa mendorong peningkatan kualitas produk elektronik Indonesia.

Sementara itu Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan kerangka kerjasama perdagangan bebas termasuk dengan Australia dan New Zealand bisa menjadi penyeimbang penetrasi pasar antara negara-negara lainnya termasuk China.

"Penyelesaian perundingan ini memiliki arti strategis bagi ASEAN dan khususnya Indonesia karena dapat menyeimbangkan persaingan antara ASEAN dan RRT dalam memasuki pasar Australia dan New Zealand," tambah Mari.(detik.com)